Singapura

Singapura memegang posisi pertama dalam rating ini 9 tahun lalu. Ternyata tahun ini kembali ke posisi tersebut di antara negara pemimpin bisnis. Para pakar percaya bahwa penyebab pertumbuhan ekonomi terdiri dari infrastruktur teknologi canggih, tenaga kerja terampil yang memadai, undang-undang imigrasi yang baik, dan cara pengembangan bisnis yang efektif.

Hong Kong

Perekonomian negara ini didasarkan pada pasar bebas, pajak minimum, dan tak adanya campur tangan negara. Hong Kong adalah wilayah lepas pantai tempat impor bebas bea. Pajak cukai hanya dikenakan pada empat jenis barang - minuman beralkohol, tembakau, minyak mineral, dan alkohol metil, terlepas dari impor atau produksi lokal. Hong Kong adalah pusat penting pusat keuangan internasional yang menjadi tuan rumah bagi banyak perusahaan terkemuka dunia.

Amerika Serikat

IMD menilai Amerika Serikat sebagai peringkat ketiga. Namun, para ahli menyebutkan bahwa peringkat kebijakan Donald Trump tampak buruk. Terlepas dari kenyataan bahwa negara ini menjadi acuan pertumbuhan global dalam infrastruktur dan indikator ekonomi, daya saing AS bukanlah yang tertinggi. Situasi pada ekonomi terbesar dunia ini dipengaruhi oleh harga bahan bakar yang tinggi, penurunan ekspor barang-barang berteknologi tinggi, dan fluktuasi biaya mata uang nasional.

Swiss

Perekonomian Swiss adalah salah satu ekonomi paling stabil di dunia. Swiss menempati peringkat nomor 4 dalam hal daya saing ekonomi. Kebijakan keamanan moneter jangka panjang dan privasi bank telah menjadikan Swiss negara yang makmur. Para investor percaya akan keamanan dana mereka di negara ini. Hal itu membuat perekonomian negara ini sangat bergantung pada arus masuk investasi asing. Sektor industri dan perdagangan memainkan peran penting sebagai sumber daya ekonomi utama bagi Swiss. Negara ini juga mengolah dua pertiga cadangan emas dunia.

Uni Emirat Arab

UAE menempati peringkat kelima dalam rating ini. Ekspor ulang, perdagangan, ekstraksi serta ekspor minyak dan gas. Selain itu, produksi minyak UAE mencapai 2,2 juta barel per hari. Pabrik minyak terbesar terletak di Dubai, Sharjah, dan Ras Al Khaimah. Pusat komersial Dubai dan zona bebas Jebel Ali telah menarik investasi asing yang mengesankan selama beberapa dekade. Kapasitas pelabuhan Rashid dan Jebel Ali berjumlah lebih dari 3 juta unit kontainer per tahun.

Belanda

Belanda, yang berada di peringkat keenam, merupakan salah satu negara yang sangat kompetitif untuk reputasinya yang merupakan tempat perusahaan-perusahaan terkenal dunia dan perwalian terkemuka (leading trusts). Di sana terdapat kantor pusat dan fasilitas produksi perusahaan multinasional dan Eropa seperti VimpelCom, Royal Dutch/Shell (petrokimia), Unilever (bahan kimia dan produk rumah tangga), dan Royal Philips Electronics (elektronik) di Belanda. Perekonomian Belanda dianggap berorientasi ekspor, sehingga negara ini berfokus pada pasar asing.

Irlandia

IMD menilai Irlandia Utara menempati peringkat ketujuh. Ekspor adalah pendorong utama pertumbuhan ekonomi negara ini. Perkembangan ekonomi negara meningkatkan pengeluaran konsumen. Para analis menyebutkan bahwa tingkat pengangguran di Irlandia sangat rendah.

Denmark

IMD menempatkan Denmark di peringkat kedelapan. Negara ini tergantung pada impor bahan baku dan perdagangan luar negeri. Negara ini memiliki sumber daya alam yang sederhana, tetapi pemerintah negara itu menanam investasi besar ke sumber daya manusia. Sektor jasa di Denmark memegang bagian terbesar dari pasar tenaga kerja dan perekonomian negara. Perekonomian Denmark ditandai oleh stabilitasnya. Negara ini memiliki anggaran yang berimbang, mata uang yang stabil, suku bunga rendah, dan inflasi yang lambat.

Swedia

Peringkat kesembilan dalam rating IMD ditempati oleh Swedia. Negara ini memiliki ekonomi yang beragam dan kompetitif. Perusahaan Swedia mengekspor banyak barang ke luar negeri. Negara ini mempertahankan surplus perdagangan dari tahun ke tahun. Ada 50 perusahaan global di Swedia, termasuk ABB, Atlas Copco, Oriflame, Saab AB, Scania, Volvo, Ericsson, TELE2, AB Electrolux, TetraPak, Alfa Laval, SKF, H&M, dan lainnya. Inovasi sangat populer di negara ini. Terdapat infrastruktur yang sangat maju dan terus ditingkatkan, serta staf yang terlatih.

Qatar

Qatar adalah negara terakhir di daftar peringkat ini. Menurut para ahli, pendapatan tinggi dari perdagangan telah berkontribusi pada perkembangan ekonomi negara-negara penghasil minyak dan gas, termasuk Arab Saudi dan Qatar. Para analis mengatakan bahwa negara ini telah bergabung dengan sepuluh pemimpin bisnis teratas untuk pertama kalinya sejak 2013.