Tujuh Istana Terindah di Dunia
Majalah bergengsi Architectural Digest telah merilis daftar istana paling indah di dunia. Mari kita lihat bangunan-bangunan yang menduduki puncak daftar ini.
Pandemi COVID-19
Wabah global infeksi virus korona telah menjadi percobaan yang menyakitkan bagi pasar negara berkembang dan negara maju. Pandemi ini langsung menyebar ke seluruh dunia. Dengan permulaan tahun 2020, setelah Amerika Serikat dan China menandatangani fase pertama perjanjian perdagangan, investor merasa cukup optimis. Namun, pandemi COVID-19 menghancurkan semua rencana dan pembatasan karantina diperkenalkan di tingkat internasional. Ekonomi dunia telah memasuki masa stagnasi dan akibatnya negara-negara menghadapi krisis global. Pasar negara berkembang paling terpukul, mengalami kontraksi lebih dari 30%.
Suku bunga yang sangat rendah
Segera setelah pandemi COVID-19 dan penerapan tindakan karantina di seluruh dunia, bank sentral mulai meningkatkan likuiditas, sementara pemerintah menciptakan rekor insentif. Otoritas pasar negara berkembang menurunkan suku bunga ke posisi terendah sebelumnya untuk menyelamatkan ekonomi mereka. Para analis menggarisbawahi bahwa langkah-langkah ini membantu menghentikan aksi jual saham. Pada kuartal kedua tahun 2020, berkat kebijakan adaptif saat ini, pasar negara berkembang mengalami lonjakan obligasi dolar yang luar biasa, yang tidak pernah tercatat selama 11 tahun.
Konflik dagang AS-China
Setelah memanasnya hubungan perdagangan antara China dan Amerika Serikat dengan sementara pada akhir 2019, konfrontasi kembali dimulai. Awal tahun 2020 ditandai dengan meningkatnya perselisihan dagang antara Washington dan Beijing. Ketika AS menduduki puncak daftar negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbesar, presiden AS menuduh China menyebarkan virus korona. Akibatnya, ketidaksepakatan antara dua negara ekonomi terbesar di dunia ini semakin meningkat dan mencapai puncaknya. Pada saat yang sama, renminbi jatuh terhadap greenback ke rekor terendah yang menyebabkan lonjakan volatilitas di pasar negara berkembang.
Harga minyak runtuh
Terobosan perjanjian antara OPEC dan Rusia yang telah mendukung pasar minyak selama tiga tahun menjadi pukulan telak bagi pasar negara berkembang. Fakta ini memicu penurunan harga minyak yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang memasuki ke zona merah. Akibatnya, banyak pasar negara berkembang dengan ekonomi mereka yang melemah akibat virus korona telah menghadapi tantangan tambahan. Pada April 2020, negara-negara ini mencapai kesepakatan untuk memangkas produksi minyak. Kesepakatan ini diperpanjang pada bulan Juni. Namun, pemulihan penuh masih jauh.
Probabilitas kebangkrutan
Meningkatnya pengeluaran pemerintah untuk meminimalkan dampak negatif COVID-19 membawa sejumlah pasar negara berkembang ke ambang kebangkrutan. Negara-negara yang paling terkena dampak adalah negara-negara dengan utang besar dalam mata uang asing. Bertujuan untuk memperbaiki situasi, IMF telah memperluas program pinjaman darurat ke pasar negara berkembang yang paling terpengaruh oleh pandemi. Sejumlah pasar negara berkembang yang mengalami kesulitan keuangan selain krisis saat ini tengah mengambil langkah darurat untuk merestrukturisasi utang mereka.
Penurunan peringkat
Peringkat kredit berdaulat banyak pasar negara berkembang telah merosot tajam. Misalnya, Afrika Selatan telah kehilangan peringkat kredit level investasinya ketika Moody's menurunkannya menjadi status junk. Akibatnya, ekonomi negara ini berada di ambang kehancuran terbesar dalam 90 tahun. Rand, mata uang resmi Afrika Selatan, jatuh ke rekor terendah terhadap dolar AS. India menemukan dirinya dalam situasi yang serupa. Peringkat kredit negara ini juga bergerak selangkah lebih dekat ke level junk.
Pembatasan perdagangan di Turki
Saat ini, Turki telah memperketat pembatasan perdagangan. Keputusan ini berdampak buruk pada pasar negara berkembang. Menariknya, bank-bank Turki telah memperluas intervensi di pasar valuta asing untuk mendukung lira setelah runtuh. Pada bulan Mei tahun ini, mata uang Turki ini jatuh karena arus keluar modal, sementara suku bunga turun di bawah nol. Menurut analis di Goldman Sachs Group Inc., Bank Sentral Turki telah menghabiskan sekitar $45 miliar untuk intervensi valuta asing selama empat bulan 2020.
Bentrokan perbatasan India-China
Pasar negara berkembang mengalami hal negatif berikutnya setelah meningkatnya ketegangan geopolitik antara China dan India terhadap Korea Utara. Maka, pada bulan Juni, sebuah kantor penghubung antar-Korea diledakkan di perbatasan dengan Korea Utara dan pertempuran keras antara pasukan India dan China terjadi. Akibatnya, konflik ini memakan korban jiwa, meskipun konflik ini diselesaikan dengna cepat.
Majalah bergengsi Architectural Digest telah merilis daftar istana paling indah di dunia. Mari kita lihat bangunan-bangunan yang menduduki puncak daftar ini.
Tahun depan menjanjikan pengalaman tak terlupakan bagi para wisatawan, baik di rute yang sudah dikenal maupun tujuan baru yang segar. Selamat menikmati perjalanan! Para analis memprediksi beberapa tren penting di dunia pariwisata pada tahun 2025 yang patut diperhatikan.
Meskipun ada anggapan luas bahwa individu yang sangat kaya meninggalkan kota besar demi privasi, sebagian besar dari mereka masih memilih tinggal di kota metropolitan yang ramai. Menurut sensus miliarder terbaru yang dilakukan oleh Altrata, berikut adalah kota-kota dengan konsentrasi tertinggi individu yang memiliki kekayaan lebih dari $1 miliar.